Ada ruang kecewa di hampir
setiap jejak hidup.
Terlalu besarnya asa tanpa
melihat realita yang ada mungkin menjadi alasan hadirnya sesuatu yang disebut
kecewa.
Kecewa pun menjadi alasan untuk
lari dari kenyataan.
Entah apa alasannya harus
berlari.
Karena kecewa disertai
ketidakmampuan mengubah arah,
atau kecewa bercampur aduk
dengan keapatisan membuat kondisi ini harus ditinggalkan.
Riak itu memang selalu ada,
karena ini adalah tempat yang penuh keterbatasan
Tempat yang tidak akan pernah
mampu menampung berjuta asa dari semua makhluk
Tapi itu tak berarti berdiam
diri menjadi jawaban dari semua kecewa
Kenapa kita selalu menuntut
banyak pada sekeliling kita, padahal kita saja punya kemungkinan yang sama
untuk mengecewakan yang lain?
Kenapa kita selalu menuntut orang mengerti kita, padahal kita tak mampu mengerti apa yang di sekitar kita rasakan?
Kenapa kita terlalu cepat menjatuhkan vonis bersalah terhadap yang lain, padahal kita tak pernah betul-betul mengetahui apa yang mereka lakukan?
Kenapa kita terlalu cepat kecewa dengan kondisi, sedangkan kita pun hanya mampu mengeluh tanpa bertindak?
Kenapa kita terlalu banyak berbicara, sedangkan mendengarkan yang lain saja kita tak pernah?
Kenapa kita selalu menuntut orang mengerti kita, padahal kita tak mampu mengerti apa yang di sekitar kita rasakan?
Kenapa kita terlalu cepat menjatuhkan vonis bersalah terhadap yang lain, padahal kita tak pernah betul-betul mengetahui apa yang mereka lakukan?
Kenapa kita terlalu cepat kecewa dengan kondisi, sedangkan kita pun hanya mampu mengeluh tanpa bertindak?
Kenapa kita terlalu banyak berbicara, sedangkan mendengarkan yang lain saja kita tak pernah?
Iya..
Kita terlalu banyak menuntut
tanpa berbuat.
Kita terlalu banyak berbicara
tapi tuli akan cerita yang lain
Kita terlalu banyak merengek
tanpa tahu kondisi yang lain
Kita terlalu asyik hidup dengan
keluarbiasaan kita tanpa pernah melihat keterbatasan orang lain
Kita terlalu cinta terhadap diri
sendiri, sampai kita selalu menutup kemungkinan lain untuk menilai bahwa kita
tidak tahu terlalu banyak
Ini bentuk kekecewaan juga..
Iya.. Memang..
Iya.. Memang..
Kekecewaan besar terhadap diri
sendiri yang masih selalu saja menilai orang lain dengan kacamata sendiri
Kekecewaan besar karena hanya
mampu menghukumi orang lain dengan menggunakan pengetahuan yang sangat terbatas
Kekecewaan terhadap diri sendiri
karena tak mampu menyingkap rahasia di
setiap sudut hati dan pikiran orang lain.
Kecewa hadir bukan karena yang lain,
tapi karena keterbatasan berpikir di luar kebiasaan.
0 komentar:
Posting Komentar